Jumat, 04 Februari 2011

Dibalik Kegagalan Itu...

aku tak tau apa yang harus aku tulis disini
karna aku hanya bisa menangis
menangis mengingat semua kegagalan dimasa lalu
menangis ketika waktu seolah berputar,
kembali masa lalu...
bagitu banyak kegagalan yang telah menimpa ku
dalam mengarungi hidup.
tapi bukan kegagalan itu yang membuat ku menangis...
melainkan karna orang yang aku kecewakan
akibat kegagalan ku...
mungkin tuhan punya alasan mengapa ia terus memberikan
kegagalan itu pada ku..
ia ingin aku belajar untuk menjadi seorang yang dewasa
tapi.....
saat waktu memutar kembali waktu itu
kepala ku terasa sakit
air mata ku tumpah, membasahi wajah ku
sekali lagi, bukan kegagalan itu yang membuat ku menangis.
tapi saat kenangan itu perlahan memperjelas wajah seseorang yang aku kecewakan
Mama...
orang yang paling sering aku kecewakan...
aku menyesal..
 bukan karna aku melihatnya sedih dan kecewa saat ia melihat kegagalan ku
justru keteguhan dan senyumnya yang selalu ia tunjukkan padaku
saat aku kembali gagal untuk membuat nya bangga lah yang membuat ku menangis
suatu ketika, saat aku berusaha membuatnya bangga
dengan memutuskan untuk mengikuti penyeleksian untuk menjadi bagian
dari 'antara hitam dan putih' , beliau mendukungku penuh
aku menjalaninya dengan penuh semangat, semangat untuk membuatnya tersenyum bangga
hari demi demi hari setiap hari beliau bagun disaat ibu-ibu yang lain mungkin
belum terjaga, untuk menyiapkan 2 potong roti dan satu botol teh manis yang akan menemani
jalannya perjuanganku...
hampir 1 bulan lebih beliau melakukan itu
sempat suatu hari aku merasa putus asa, namun ketika melihat senyum tulusnya
aku kembali mendapatkan semangat yang tidak pernah aku dapatkan
dari senyuman orang lain, selain dirinya
waktu bergulir, hari pemutusan itu terjadi
dan di hari itu,seluruh isi dunia kembali menyaksikan kegagalan ku
aku menangis dalam hati, yang hanya dapat ku keluarkan seper seribunya melalui air mata saat itu..
sahabat sahabat seperjuanganku mungkin menilai aku menangisi kegagalanku..
jujur, saat aku dinyatakan gagal, yang ku ingat  adalah wajah wanita yang paling kusayangi itu
yang menyiapkan 2 tangkup roti dan satu botol teh manis
yang tersenyum ketika melihatku putus asa, mengembalikan semangat ku
wanita itu pula
yang membuatku manangis saat itu..
saat aku sampai dirumah dengan wajah yang muram, beliau berkata
"mungkin belum saat nya mil, tapi kamu sudah melakukan yang terbaik yang kamu bisa. mama tetap bangga sama kamu"
sepotong kalimat itu yang membuat ku selalu menangisi kegagalan ku..
orang yang kembali aku kecewakan masih bisa tersenyum dan membesarkan hatiku saat hati ku remuk
meski aku kembali membuatnya kecewa dengan kegagalan ku...
aku yakin beliau merasakan kekecewaan yang aku rasakan, namun kembali lagi..
senyumnya, senyum tulusnya..
senyum tulusnya tuhan, yang justru membuat aku t erus menangisi setiap kegagalan ku..
aku belum bisa membuatnya bangga...
belum bisa membalas setiap tetes peluh yang ia kluarkan untukku
belum bisa membayar setiap senyum yang ia persembahkan
untuk membesarkan hati ku tuhan
belum bisa menebus seluruh kasih sayang yang ia berikan padaku
selama 15 tahun aku hidup tuhan...
 Jangan biarkan aku menjadi seseorang yang tidak pernah membuat orang yang sudah melahirkan ku tersenyum bangga selama aku masih bernafas ya Tuhan...
aku mohon..
bahagikan dia...
Aku menyayanginya Tuhan, lebih dari apapun..
"Aku Sayang Mama, Maaf  kalau mila belum bisa jadi sesuatu yang membuat mama bangga, seperti ibu ibu yang lain, yang bangga pada keberhasilan anaknya. Maaf Ma..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar