Senin, 24 Januari 2011

the reason is you, MOM :)

Ibu...
Aku menyayanginya lebih dari apapun...
menyayanginya lebih dari aku menyayangi diriku sendiri...
bahkan cintaku padanya tak dapat dilukiskan
dengan kata 'cinta' atau pun 'sayang'...
kata kata itu terlalu sederhana untuk mendeskripsikannya.
terlalu tak berarti untuk membalas rasa kasih sayang yang telah
ia berikan pada ku...


Ibu...
mahluk ciptaan tuhan, yang menurutku paling sempurna.
wanita kuat,tangguh dan penuh kasih sayang
yang tuhan anugrahkan padaku...


Ibu...
3 huruf itu adalah satu satu nya alasan mengapa aku bertahan
bertahan melewati hidup yang penuh liku
3 huruf itu adalah satu satu nya tiang penyangga yang
tidak membiarkan aku terjatuh ketika aku berjalan
pada jalanku
3 huruf itu adalah satu satu nya sosok yang membuatku
merindukan rumah, nyaman tinggal di dalamnya
3 huruf itu adalah satu satu nya sosok yang membuatku
menangis ketika aku melihatnya menangis
3 huruf itu adalah satu satunya sosok yang membuatku
tertawa meski dalam kesedihan
3 huruf itu alasan mengapa aku ingin tetap hidup

Mungkin aku tak bisa mengutarakan apa yang aku
tulis disini kepadanya
Berharap ikatan batin kami yang mengantarkan
pesan ini ke relung hati nya,
hati nya yang terdalam...
Dan kembali melihat senyumnya
yang membuat aku tetap merasa HIDUP

Ketika...

Ketika aku masih memiliki ke dua kaki ku,
Aku ingin berlari-lari kecil bersama kalian
meraih mimpi dan menggapai hari...
Ketika aku masih memiliki ke dua tangan ku,
Aku ingin menggenggam erat tangan kalian
merasakan kesedihan kalian
dan bersama menggapai hari...
Ketika aku masih memiliki ke dua telinga ku,
Aku ingin mendengar suara renyah tawa dan canda kalian
dan mendengar teriakan para penggapai hari...
Ketika aku masih memiliki kedua mata ku,
Aku ingin melihat kebersamaan kita, semangat
kita yang meletup letup sebagaimana 
para penggapai hari ...
Ketika aku masih memiliki kesempatan hidup,
Aku ingin terus hidup bersama kalian,
berlari kecil menggapai hari, menggenggam tangan kalian,
mendengar suara renyah tawa kalian, melihat kebersamaan
dan semangat kita sebagai penggapai hari...

Sabtu, 22 Januari 2011

Harapan kami untuk adik adik kami

Saat itu, udara dingin menggerogoti tubuh ku...
aku merasa dingin, sangat dingin...
suara air terjun yang masih terngiang jelas di ingatanku
memancarkan tetes demi tetes airnya ke tubuhku
aku merasa semakin dingin...
lemas, lelah....
tenagaku sudah terkuras, tapi tidak dengan semangatku...
aku mencoba bertahan, dengan kulit yang sudah mulai mengkerut..
tanganku sudah mati rasa, tapi aku dapat merasakan dinginnya..
tangan saudara saudaraku juga, saat kami bergandengan...
kami saling berpegangan tangan satu sama lain..
ada 13 pasang tangan yang saling menggenggam satu sama lain...
13 pasang genggaman yang saling merasakan betapa dinginnya
tangan keluarga yang kami genggam....
13 pasang genggaman yang saling menghangatkan satu sama lain...
masih aku ingat jelas hari itu, hari dimana aku dan keluarga ku
mulai memikul kewajiban dan peran sebagai penggapai hari ke 10...
betapa bangganya aku, saat aku mengenakan slayer kuning itu
aku tak peduli jika orang orang menganggap aku berlebihan memmperlaukan benda itu
suatu hari salah satu temanku berkata, "yaelah slayer doang"
aku tak mengindahkannya,
aku tak peduli..
biarkan setiap orang punya pandangan masing masing mengenai benda kebangganku itu
karna aku tau, jika saja setiap orang tau, betapa sulitnya untuk menjadi penggapai hari
betapa banyaknya perjuangan dan rintangan yang telah aku lalui, kami lalui
untuk ditempa menjadi penerus sang penggapai hari,
aku yakin tak akan pernah ada orang yang berani berkata demikian.
mereka tak tahu, jadi biarkan seperti itu
biarkan cerita itu hanya jadi milikku, dan keluarga ku....
biarkan hanya kami yang memiliki memori indah itu..
biarkan hanya kami yang tahu perjuakan dibalik slayer itu..


1 bulan telah berlalu dari hari itu...
di hari ini kami berdiri, saling merangkul, tetap sama, 13 rangkulan yang ikut menghangatkan teriknya matahari kala itu...
membentuk lingkaran keluarga di depan ratusan pasang mata..
kami dengan bangga, meneriakkan nama keluarga baru kami
suaranya menggelegar, menggema di udara.
hari ini, kami berdiri diatas kaki kami sendiri,
mengemban tugas yang berat, namun kami yakin kami bisa...
hari hari setelah itu aku tidak hanya melihat 13 orang berkumpul
di 'rumah' kami, ada banyak orang disitu.
orang orang yang memiliki ketertarikan untuk menjadi bagian dari keluarga kami
aku bangga, kami bangga...
karna mulai hari ini, kami telah punya tanggung jawab yang nyata,,
yaitu adik adik kami...
sejak hari itu, hidup kami semakin berwarna,
semakin ramai rasanya,
semakin bahagia dirasa...
siapa yang tidak bahagia, melihat banyaknya calon anggota penerus keluarga kami?
jelas kami bangga, jelas kami sangat bahagia.
itu bukan omongan bohong,
kami benar benar menyayangi mereka,
sebagai adik adik kami,
adik adik kami yang akan kami didik nantinya.
sebagaimana kami pernah di didik oleh pendahulu kami..
semangat mereka berkobar,panas membakar semangat kami.
mereka salah satu alasan mengapa kami tetap semangat,
saat semangat kami mulai di uji.
mereka salah satu alasan mengapa kami tetap bersatu,
saat ada prahara yang mencoba memecahkan kami.
mereka salah satu alasan mengapa kami rela berjuang,
saat keadaan memaksa kami berhenti.
mereka salah satu alasan mengapa kami tetap punya harapan,
saat banyak hal membuat aku dan keluarga ku merasa putus asa.
rasanya makin menggelegar saja nama keluarga kami diteriakkan,
oleh kami dan calon penerus kami,
tak terkalahkan, tak tersaingi.
aku mungkin terlalu berbangga hati dengan itu,
dengan teriakan keras itu.
akan tetapi keadaan mulai menguji kami, caredium 10..
saat keadaan mulai membuat aku kecewa, kami semua kecewa,
teriakan itu lambat laun menjadi tak se keras dulu.
tidak menggelegar kembali.
seperti tertahan oleh udara.
bahkan mungkin hanya sedikit yang bisa mendengar teriakan kami bersama calon penerus kami.
orang orang di 'rumah' kami tak seramai waktu itu.
saat kami memulai hidup kami sebagai kakak dari adik adik kami.
aku mulai kecewa, namun aku memiliki kepercayaaan.
aku tetap memiliki harapan yang sama,
harapan akan kembalinya suara menggelegar itu,
kembalinya banyak orang itu dan kembali memperbesar lingkaran kami...
semakin lama harapan ku semakin besar, namun terlihat sia sia...
apa yang salah dari kami?
aku mulai mempertanyakan hal itu.
apa yang membuat keadaan yang semula membuat aku bangga,
kini membuat ku kecewa?
apakah kasih sayang kami belum cukup untuk membuat kalian
nyaman dan terus berjuang  dan akhirnya bisa membuat kami bangga
karna kalian akan menjadi penerus kami?
apakah pengorbanan kami belum cukup untuk membuat kalian
terus bersemangat melewati rintangan demi rintangan untuk menjadi
penerus para penggapai hari generasi ke 11?


apakah kami pernah meminta sesuatu yang sangat mahal, sangat tidak mungkin
atau bahkan sangat tidak masuk di akal?apakah selama ini kami meminta bayaran atas apa yang telah kami lakukan
untuk kalian?
apakah selama ini kami pernah memperlakukan kalian dengan keras dan
memberikan kalian konsekuensi yang terlalu berat?
kami tidak pernah meminta itu semua..
kalian tahu kenapa?
karna kami masih memiliki keyakinan dan kepercayaan,
bahwa kalian akan kembali seperti sediakala
dengan semangat yang meletup letup...
bahwa kalian akan berubah menjadi sesuatu yang lebih baik,
bahwa kalian akan menjadi tim yang solid,,
bahwa kalian akan lebih baik dari kami,
lebih baik dari pendahulu kalian,
kami, carvedium 10....
hari hari yang aku lalui bersama penggapai hari ke 10 lainnya,
kian hari semakin kekecewaan kami bertambah..
bertambah seiring melihat kalian tetap seperti itu,
tidak seperti yang kami harapkan....
apakah salah ketika seorang kakak ingin adik nya menjadi yang lebih baik?
apakah salah ketika seorang kakak ingin adiknya mandiri?
apakah salah ketika seorang kakak ingin melihat adiknya memiliki semangat?
apakah salah ketika seorang kakak ingin melihat adiknya bersatu?
apakah kami salah punya harapan itu?
apakah keinginan kami terlalu muluk?
apakah keinginan kami tidak masuk diakal?
apakah keinginan kami tidak sesuai dengan pengorbanan yang telah kami lakukan untuk kalian?
salahkan kami memiliki harapan itu?
jika kami tidak salah, lantas apa yang membuat kalian jauh dari itu semua?
jauh dari apa yang kami harapkan
selama ini kami tersenyum didepan kalian,
apakah kalian tahu kami marah?
selama ini kami tersenyum di depan kalian,
apakah kalian tahu kami kecewa?
selama ini kami tersenyum di depan kalian,
apakah kalian tahu, hati kami menangis?
menangis ketika kalian menjadi seperti ini
menjadi sosok yang menghancurkan harapan kami...


Hari ini, 22 januari 2011
aku sudah lelah menyimpan kekecewaanku terhadap kalian.
sudah habis kesabaranku,
untuk terus berharap kalian bisa berubah,
untuk terus berharap kalian menjadi yang lebih baik dari kami.
aku lelah menutup nutupi kesedihanku melihat kalian,
terserah kalian mau menilai ku seprti apa.
menganggap aku berlebihan,
menganggap aku tidak profesional,
menganggap aku hanya berbicara omong kosong,
itu terserah kalian..
aku sudah lelah terlalu menaruh harapan besar pada kalian.
aku sudah terlalu kalian kecewakan,
kami sudah terlalu kalian kecewakan.
tapi itu semua karna kami lebih merasa kecewa pada
diri kami sendiri..
kecewa pada diri kami sendiri, yang tidak dapat menempa kalian,
sebagaimana penggapai hari seharusnya.
kami merasa gagal.
kami merasa gagal, ternyata kasih sayang yang selama ini kami berikan
belum cukup untuk mendidik kalian...
kami merasa gagal, ternyata waktu yang sudah kami habiskan bersama kalian
belum bisa merubah kalian...
akan tetapi kami tidak putus asa dengan kekecewaan itu.
hari ini kami memberi kalian kepercayaan kami lagi pada kalian.
berharap kalian tidak mengecewakan harapan kami untuk yang kedua kali.
hanya satu yang membuat kami bertahan di atas kekecewaan itu.
harapan  bahwa suatu hari nanti kalian akan berdiri di tempat kami berdiri saat itu,
harapan bahwa suatu hari nanti kami bisa mengikatkan,
slayer kuning itu di leher kalian,
harapan bahwa akan lahirnya keluarga baru,
penerus keluarga kami,Carvedium 10.
lahirnya penerus para penggapai hari generasi ke 11,
dan dengan bangga menyerukan,
"Kalian adik adik kami, Keluarga kami, Penerus kami, CARVEDIUM 11"


















Sabtu, 15 Januari 2011

Jam dinding yang membuatku mengerti

Hari ini, atau tepatnya saat ini
aku sedang terdiam, dan melakukan aktivitas
yang tidak lebih dari sekedar menggerakkan ke sepuluh jari ku
untuk merangkai satu demi satu huruf untuk menjadi sebuah kata
lalu menjadi untaian kalimat dan berjajar lengkap yang akhirnya
menjadi sebuah cerita pendek.
Hari ini, Pagi tadi aku terbangun seperti hari libur biasanya
aku membuka pintu dan menolah ke arah kiri
lalu melihat jam yang tergantung dengan apik di dinding
telah menunjukkan pukul sembilan.
itu menandakan hari ini aku bangun tepat pukul sembilan pagi.
aku mengambil sarapan, dan menyendoknya untuk masuk
ke mulut ku, dan diproses hingga aku merasa kenyang
setelah aku selesai makan, aku kembali menengok ke arah
jam dinding coklat itu
Jarum pendeknya tetap  mengarah ke angka 9
dan jarum panjangnya tetap menunjuk ke angka 12
lantas aku berfikir, " Apakah waktu telah berhenti? apakah dunia juga sudah berhenti berputar?"
dengan cepat sanubari ku berkata "tidak"
ternyata jam itu hanya kehabisan bahan energi untuk tetap berputar
batrai nya habis, makanya ia berhenti berputar
seingatku aku baru saja mengganti barainya dengan yang baru
saat otak ku mulai mengingat kapan terakhir aku mengganti batrai itu
ternyata sudah berbulan bulan yang lalu
sampai aku tidak berhasil mengingat, kapan kah itu?
begitu cepatkah waktu berputar?
sampai aku tak menyadari bahwa batrai jam dinding itu harus segera diganti
karena sudah usang dimakan waktu
begitu cepatkah malan dan pagi hari selang berganti?
sampai batrai itu habis untuk memutar jam dinding itu
dari angka satu kembali ke angka satu tiga kali dalam 
satu kali berputarnya bumi pada porosnya
begitu cepatkah mentari pagi berganti senja?
sampai aku tak menyadari bahwa kewajibankudan keluarga ku 
sebagai penggapai hari kesepuluh telah hampir mencapai garis akhir
untuk membingbing calon penerus kami, Carvedium 11
Begitu cepatkah waktu-Mu kau putar Tuhan?

Jam dinding itu mengingatkan aku bahwa waktu kian
tak terasa perpindahannya daei satu kemudian dua
lalu tiga dan seterusnya...
semakin cepat pula, waktu yang akan aku habiskan bersama mereka
mereka orang yang aku sayangi, lebih dari hanya sekedar sahabat
mereka para pendahuluku
mereka carvedium 9 dan carvedium 10
yang sebentar lagi sudah takk berseragam putih abu abu lagi
namun berganti jas almamater yang melambangkan
tempat menimba ilmu mereka yang baru
memasuki gerbang kehidupan selanjutanya
sebagai seorang mahasiswa

Jujur, selama ini banyak yang aku dapatkan dari mereka
pelajaran berharga bagi hidupku kedepan,
aku mendapatkan kasih sayang sebagai keluarga yang tidak dilahirkan
dalam satu keluarga seharusnya
yang dilahirkan dari satu orang ibu yang sama,
namun aku dan mereka adalah keluarga
yang di didik dan 'dibentuk' oleh ibu yang sama
Ibu pertiwi..
selama ini banyak canda tawa yang aku bagi bersama mereka
banyak waktu terkuras untuk menikmati kebersamaan kami...
sampai akhirnya aku disadarkan oleh jam dinding coklat itu
sudah berapa kali dia berputar untuk memberi tahu aku
bahwa waktu kian berputar
sampai ia kehabisa energinya untuk berputar lagi, karna sudah terlalu banyak
putaran yang sudah ia tempuh selama ini
kalau saja aku tidak melihat jam coklat yang berhenti itu
mungkin sampai sekarang aku tidak akan menyadari
bahwa waktunya sudah hampir berakhir
waktunya sudah hampir berakhir bagi ku
untuk selalu bisa berbagi segalanya dengan mereka
setiap hari disekolah
waktunya sudah hampir berakhir bagi ku
untuk bisa melihat tawa mereka setiap pagi disekolah
waktunya sudah hampir berakhir bagi ku
untuk dapat bercengkrama manja dengan mereka
setiap hari disekolah
dengan mereka, mereka yang aku sayangi
carvedium 9 dan carvedium 10
yang akan melepas status mereka sebagai pelajar SMAN 81 Jakarta

saat aku memasangkan batrai baru pada jam coklat itu
aku punya satu harapan, kamu tau apa?
harapanku agar jam ini akan bisa terus berputar lebih lama
bertahan berputar lebih lama
agar aku tidak akan melihatnya berhenti berputar
yang baru menyadari bahwa batrainya sudah habis lagi
karena aku tak ingin, saat aku baru menyadari batrainya habis
aku juga baru menyadari banyak nya waktu yang telah berlalu
begitu cepat
bahwa aku juga baru menyadari bahwa waktu ku telah berakhir...